Kamis, 24 Februari 2011

Mengintip Sejarah Negeri 1000 Suluk

Nuansa Wisata Riau***

Tahu nggak Anda "Negeri Seribu Suluk". Bagi warga Provinsi Riau, mungkin sebagian sudah mengenalnya.

Negeri Seribu Suluk adalah sebuah daerah kabupaten hasil pemekaran kabupaten Kampar. kabupaten Rokan Hulu, itulah Negeri Seribu Suluk yang kita dimaksud.

Konon, julukan ini ditorehkan olah Thareqat Naqsabandi. Dasarnya menjuluki Kabupaten Rokan Hulu dengan sebutan itu karena dahulu di daerah ini sangat banyak surau suluk. SekarangSekarang ada dua hemah atau disebut dengan asal ajaran yang dibawa oleh mursyid dari dua orang Syekh.

Yakni dari Besilam Langkat Syekh Abdul Wahab Rokan. Beliau ini sangat besar pengaruh thareqatnya saat sekarang dan berpusat di Besilam Kabupaten Langkat Sumatera Utara.

Namun demikian Syekh Abdul Wahab Rokan adalah seorang putra Rokan yang lahir di Rantau Binuang Sakti Tahun 1811M dan wafat 1926M, setelah belajar Thareqat di Bukit Abi Qubis Mekah tahun 1286H ia menyebarkan ajaran tersebut di daerah Rokan dan sekitarnya.

Kemudian dari Kumpulan Sumatera Barat, yaitu Maulana Syekh Ibrahim Al Khalidi Kumpulan, lahir 1764 dan wafat 1914M, juga memberikan pengaruh thareqat di Rokan ini.

Ada 5 butir perkataan yang menjadi buah bibir ahli Sufi yaitu : Suluk, Tharekat, Saier, Their dan Rujuk.

Suluk adalah perjalanan yang ditentukan bagi orang yang berjalan (salik) kepada Allah, dengan melalui beberapa batas-batas dan tempat-tempat (maqam)
dan naik beberapa maqam/martabat yang tinggi
yaitu perjalanan rohani dan nafsani.

Adapun Suluk (berkhalwat) memberikan panduan pada kita dalam bentuk bingkisan sempurna dan praktis untuk pengembangan pribadi, suatu ilmu pengetahuan yang nyata
(keseimbangan dan keselarasan jasmani dan rohani), mengekang nafsu-nafsu rendah, pikiran yang kekal dalam bathin, pengendalian pikiran dan gerak-gerik,tata tertib pikiran, perasaan dan raga, perubahan perangai binatang kepada perangai mulia,
pengontrol tuntutan nafsu dan emosi,pikiran seimbang, ketenangan dan kesucian, kesabaran.

Penganut Tharekat melakukan khalwat atau suluk dengan mengasingkan diri kesebuah tempat, dibawah pimpinan seorang mursyid, ada yang 3 hari ada yang 7 hari dan yang paling banyak 40 hari.

Seorang guru (Syekh Mursyid) perlu sekali indispensable untuk memberikan bimbingan dalam perjalanan suluk,tiap murid suluk harus sederhana, hormat sopan santun, rendah hati,ramah toleransi dan banyak kecintaannya terhadap guru (Syekh), apabila murid mempunyai kerinduan akan kegaiban-kegaiban batin, murid itu gagal dalam suluk.

Saat sekarang masih banyak terdapat rumah suluk tersebut, lebih dari seratus rumah suluk, dua pertiga adalah pengaruh Kumpulan, sedangkan selebihnya adalah pengaruh Kumpulan.

Dengan demikian semangat pembangunan yang dibuat di Rokan Hulu memakai julukan NEGERI SERIBU SULUK tersebut, yang dituangkan dalam singkatan bermacam-macam, ini dicetuskan sejak Bupati Rokan Hulu H. Ramlan Zas, SH.

Sekarang ada beberapa tempat suluk yang masih aktif menurut catatan Kordinator Thareqat Naqsabandi Rokan Hulu. Yakni di Tambusai (4 Surau), Rambah (25 Surau), Rambah Samo (20 Surau), Rambah Hilir (24 Surau), Kepenuhan (15 Surau), Bangun Purba (3 Surau), Kuntodarussalam (13 Surau), Rokan IV Koto (5 Surau), Ujung Batu (4 Surau), Tandun (2 Surau), Kabun (4 Suaru).***NWR

1 komentar: