Senin, 01 Agustus 2011

Sekilas Tentang Desa Wisata Buluh Cina

Bagi Anda yang suka berwisata, tak salah jika Anda bertandang ke Buluh Cina. Desa Wisata yang terdapat di Kabupaten Kampar, Riau ini menyimpan beragam pesona alam dan budaya yang tak ternilai.

Untuk sampai ke desa tersebut, tentunya tak memakan waktu lama. Jaraknya dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru hanya sekitar 25 kilometer jalan darat.

Dari pusat kota Pekanbaru, Anda akan melewati jalan Kaharuddin Nasution menuju Simpang Tiga Pandau. Nah, begitu sampai di pertigaan jalan (lampu merah) jalan Kaharuddin Nasution-Jalan Pasir Putih, Anda tinggal membelok ke kiri, yakni ke jalan Pasir Putih.

Sekitar sepuluh kilometer kemudian, tepatnya setelah markas Arhanudse, Anda akan bertemu dengan gapura besar. Sekarang, Anda hanya lurus saja, jangan mengikuti jalan besar lagi.

Nah, melewati gapura besar itu, sekitar satu setengah kilometer, Anda akan kembali bertemu dengan sebuah gapura di sebelah kanan jalan. Itulah gapura menuju Desa Wisata Buluh Cina. Gampang dan dekat, kan?

Lalu apa saja yang bisa dinikmati di desa yang ada di tepian Sungai Kampar itu? Tentu banyak yang bisa dinikmati. Selain dapat menikmati pesona alam dengan pepohonan dan sungai serta suasana perkampungan dengan penduduknya yang ramah, Anda juga bisa memancing ikan. Kalau lagi untung, bisa saja Anda mendapat ikan besar. Seperti ikan Patin, ikan Baung, dan jenis ikan khas Sungai Kampar lainnya.

Selain itu, di sana juga bisa Anda temukan Danau di tengah hutan. Ikan di tasik itu juga cukup banyak loh. Pokoknya, Desa Wisata Buluh Cina merupakan lokasi atau tempat wisata yang mengasyikkan. Jangan takut, budaya menghargai dan menghormati pendatang sudah menjadi bahagian kehidupan warga di sana.

Desa Buluh Cina sendiri terdiri dari dua bagian. Keduanya dibelah oleh aliran sungai Kampar. Nah untuk menghubungkan kedua belahan desa ini, ada “kapal roro” mini bernama Tilan. Kapal inilah yang bolak balik mengantar orang dan barang menyeberangi sungai.

Untuk pengganti biaya operasional, setiap orang dipungut biaya Rp 2.000 sekali menyeberang. Tapi jika orang tersebut membawa sepeda motor, ongkosnya Rp 3.000 sekali menyeberang.

Aktivitas keseharian warga desa Bulu Cina sendiri beragam. Mulai dari bertani, berkebun, pencari hasil hutan, pencari ikan alias nelayan sungai hingga peternak ikan sungai. Makanya, di sana Anda juga akan menjumpai kerambah ikan yang banyak mengapung di tepian sungai Kampar. Yang pasti, jika Anda ada waktu luang, bertandanglah ke Desa Wisata itu.
Jika membawa keluarga, Anda juga tak perlu ragu. Soalnya, di sana juga ada taman rekreasi dengan museum mininya. Jika Anda datang pada saat berlangsung pesta pacu sampan, justru lebih seru lagi. Tapi, pesta budaya itu hanya sekali setahun dilangsungkan. amin-NWR (lihat fotonya di bawah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar